Leadership dan Management : Dua
Sisi Mata Uang
|
Leadership dan management bagaikan dua sisi mata uang
dalam hal pengembangan diri dan organisasi, yang harus ditumbuhkan, dibangun
dan dijaga serta dipelihara agar keduanya berfungsi dengan baik,
berkelanjutan dan seimbang. Ketidakberfungsian salah satu dari kedua hal
tersebut akan membawa pada kemandegan bahkan kehancuran. MengapaLeadership dan management bagaikan
dua sisi mata uang dalam pengembangan organisasi? hal ini dapat kita pahami
ketika kita dapat memahami fungsi dasar yang sangat berbeda dari kedua hal
tersebut yaitu:
· Kepemimpinan (leadership)
mempunyai fungsi dasar dalam menentukan arah (setting direction) atau
visi (vision) organisasi. Visi yang menggugah dan membangkitkan gairah
untuk diikuti oleh semua pihak dalam organisasi. Untuk itu dapat dikatakan
bahwa tugas utama pemimpin (leader) adalah menjadi pelopor dalam
menentukan arah atau visi organisasi.
·
Management mempunyai fungsi dasar
dalam hal mengendalikan (controls) dan mengarahkan (directs)
orang atau sumberdaya (resources) yang ada agar tujuan atau visi
organisasi dapat dicapai berdasarkan pada prinsip-prinsip atau nilai-nilai
yang telah dibangun. Management menghasilkan tindakan-tindakan (action)
yang tepat dan cepat untuk meraih visi.
Visi (vision) sebagai hasil kepemimpinan dan aksi (action)
sebagai hasil dari management haruslah berjalan dengan baik, berkelanjutan
dan seimbang. Visi besar tanpa aksi yang pas hanya akan menjadi mimpi (dreams),
tetapi aksi yang besar tanpa visi yang jelas hanya menghasilkan pemborosan (useless).
Pada akhirnya kedua-duanya hanya akan berujung pada kesia-siaan. Untuk dapat
melihat lebih jelas hal tersebut ada baiknya kita sedikit perdalam berbagai
situasi yang mungkin timbul dari dua sisi mata uang tersebut.
Leadership tanpa management
Kepemimpinan membentuk pemimpin menjadi pelopor dalam
penentuan arah, tujuan dan visi organisasi. Dengan jiwa kepemimpinan maka
pemimpin akan bertindak cepat dan tepat untuk memperbaharui visi agar sesuai
dengan perubahan lingkungan organisasnya. Dengan kepemimpinan maka arah dan
visi organisasi selalu berada dalam jalur yang tepat.
Tetapi tanpa management yang baik (lack of management)
maka penentuan arah atau visi baru organisasi hanya akan membuat orang-orang
yang terlibat dalam organisasi itu menjadi kebingungan. Mereka tidak tahu,
bagaimana cara mencapai atau mewujudkan tujuan atau visi organisasi tersebut.
Penentuan arah dan visi yang baru akhirnya tidak membawa perubahan yang
berarti malah dalam beberapa kasus seringkali membawa pada kehancuran.
Management seharusnya dapat membuat suatu rencana tindak (action plan)
untuk mencapai visi organisasi dan menjaganya agar rencana tindak tersebut
dapat berjalan dengan baik.
Management tanpa leadership
Pengendalian (controls) penggunaan sumberdaya yang
ada dalam organisasi dan mengarahkannya (directing) untuk mencapai
tujuan organisasi merupakan fungsi utama management. Hal ini akan terus
berlangsung tanpa adanya perubahan berarti dikala kepemimpinan tidak tumbuh
berkembang dengan baik. Ketika hanya fungsi-fungsi management yang berjalan
tanpa adanya kepemimpinan (lack of leadership) maka organisasi
tersebut suatu saat akan kehilangan gairah dan kemampuannya dalam menghadapi
perubahan lingkungan. Kenapa? karena perubahan lingkungan yang terus
berlangsung tidak dapat diantisipasi dengan baik oleh organisasi dengan
membangun arah atau visi baru organisasi. Ketika hanya fungsi management yang
berjalan tanpa adanya kepemimpinan maka yang tumbuh berkembang adalah
terpeliharanya status quo dan keengganan untuk berubah.
Leadership bersanding dengan
management
Ini adalah kondisi yang paling ideal dimana kepemimpinan
yang baik ditunjang oleh management yang baik pula dan sebaliknya management
yang baik dipayungi oleh kepemimpinan yang baik. Dalam situasi ini sangat
memungkinkan terjadi perubahan dan pergerakan yang cepat dari organisasi
sehingga dapat menghasilkan suatu hal yang luar biasa. Keseimbangan antara
kepemimpinan dan management menghasilkan keseimbangan pula dalam kemampuan menentukan
arah dan visi organisasi serta kemampuan dalam menentukan cara bagaimana
mencapai visi organisasi tersebut.
Ikhtisar Leadership v.s Management
Kepemimpinan (leadership) berkaitan dengan penentuan
arah atau visi organisasi sementara management berkaitan dengan pengendalian
(controlling) dan pengarahan (directing) sumberdaya organisasi
untuk mencapai arah atau visi organisasi berdasarkan prinsip-prinsip yang
telah dibangun. Kedua hal tersebut memang memiliki perbedaan, Karen C. Robbins (1998) seperti ditulis di http://www.leadingtoday.org/menyampaikan
perbedaan tersebut, sebagai berikut :
·
Managing is working within boundaries'
while leading is expanding boundaries.
·
Managing is controlling resources,
while leading is influencing others.
·
Managing is contracting how and when
work will be done, while leading is committing to get the work done no matter
what.
·
Managing is waiting for all relevant
data before deciding, while leading is pursuing enough data to decide now.
·
One difference suggested by the list
is that managing may be more analytical, while leading may be more intuitive
and visionary.
Walaupun terdapat perbedaan antara kepemimpinan dan
management tetapi bukan artinya keduanya merupakan sesuatu yang benar-benar
berbeda dan terpisah. Tetapi keduanya adalah suatu yang saling melengkapi,
yang saling memberikan nilai tambah satu dengan yang lainnya. Tanpa kehadiran
keduanya maka organisasi dapat diprediksikan akan mengalami kehancuran.
PENGERTIAN PEMIMPIN DAN
KEPEMIMPINAN, MANAJEMEN DAN MANEJER DALAM ORGANISASI
|
Pendahuluan
Semua orang sepakat bahwa Membicarakan masalah kepemimpinan
adalah sebuah topic pembicaraan yang sangat menarik dan mendapat perhatian dari
semua orang, apalagi masalah kepemimpinan dapat diteropong dari berbagai sudut
sesuai dengan spesialisasi atau bahkan kebutuhan seseorang. Oleh karena itulah
maka kita tidak perlu heran apabila masalah kepemimpinan dari waktu ke waktu
mendapat perhatian semua orang terutama para pakar di bidangnya, sampai-sampai
ada yang mengatakan bahwa masalah kepemimpinan sama tuanya dengan sejarah
manusia dan kemanusiaan.
Pernyataan ini bukanlah sesuatu yang berlebihan sebab harus
diakui bahwa kepemimpinan dibutuhkan oleh seluruh ummat manusia, sebab dalam
setiap diri manusia terdapat kelebihan-kelebihan dan juga kekurangan-kekurangan.
Seseorang memiliki kelebihan tertentu tetapai pada saat yang bersamaan dia juga
memiliki kekurangan tertentu. Kelebihannya itu barang kali tidak ada pada diri
orang lain, sehingga dia dapat melengkapinya, tetapi dia juga memiliki
kekurangan tertentu, sehingga orang lain dapat melengkapinya.
Hal seperti ini juga berlaku dalam masalah kepemimpinan, ada
manusia yang terbatas kemampuannya untuk memimpin pada satu pihak, tetapi pada
pihak lain ada manusia yang mempunyai kelebihan kemampuan untuk memimpinan. Dalam
suasana yang seperti inilah timbul apa yang disebut dengan kebutuhan akan
pemimpin dan kepemimpinan.
Oleh karena itulah maka kita tidak perlu heran apabila kita
mengikuti tulisan-tulisan dan atau uraian-uraian tentang kepemimpinan selalu
memberikan gambaran yang ideal tentang kepemimpinan dan berakhir dengan
kesenangan. Hal ini dapat dimengerti, karena manusia sangat membutuhkan
kepemimpinan itu. Dan bahkan tidak berlebihan apabila disebutkan bahwa dari
waktu ke waktu kepemimpinan menjadi tumpuan harapan dari seluruh manusia.
Untuk menunjukkan betapa pentingnya masalah kepemimpinan ini,
ada satu pendapat yang sangat ekstrim yang menyatakan bahwa, Dunia atau ummat
manusia di dunia ini pada hakikatnya hanya ditentukan oleh beberapa orang saja,
yakni yang berstatuys sebagai pemimpin. Dan ada juga ungkapan Melayu yang
sejalan dengan ini yaitu, Jika gajah sama gajah berkelahi, maka pelanduk mati
di tengah-tengah. Kedua ungkapan ini secara tidak langsung menyatkan bahwa
masalah pemimpin dan kepemimpinan adalah masalah yang sangat utama dalam hidup
dan kehidupan ummat manusia.
Pemimpin dan Kepemimpinan
Seperti disebutkan pada pendahuluan bahwa masalah kepemimpinan
adalah masalah yang utama dalam hidup dan kehidupan ummat manusia, oleh karena
itulah maka ummat manusia selalu membutuhkan kepemimpinan, sebab untuk mencapai
suksesnya sebuah tujuan dan terjadinya efisiensi kerja harus ada pemimpin. Oleh
karena itulah maka para ilmuan banyak melakukan study dan penelitian masalah
pemimpin dan kepemimpinan. Dan para sarjana telah memberikan berbagai definisi
mengenai pemimpin dan kepemimpinan, dengan menonjolkan satu atau beberapa aspek
tertentu sesuai dengan ide pencetus definisi tersebut beserta interpretasinya.
Kepemimpinan adalah merupakan cabang dari kelompok ilmu administrasi,
khususnya ilmu adminisaatrasi Negara. Sedangkan ilmu administrasi adalah salah
satu cabang dari ilmu-ilmu sosial, dan merupakan salah satu perkembangan dari
filsafat. Dalam kepemimpinan terdapat hubungan antar manusia; yaitu hubungan
mempengaruhi (dari pemimpin), dan hubungan kepatuhan-kepatuhan para
pengikut/bawahan karena dipengaruhi oleh kewajiban pemimpin. Para pengikut
terkena pengaruh kekuatan dari pemimpinya, dan bangkitlah secara spontan rasa
ketaatan kepada pemimpin.
Kepemimpinan diartikan orang bermacam-macam, ada yang
menyatakan bahwa kepemimpinan adalah sebagai pelaksanaan otoritas dan pembuatan
keputusan. Ada juga yang mengartikan bahwa kepemimpinan adalah suatu inisitaif
untuk bertindak yang menghasilkan suatu pola yang konsisten dalam rangka
mencari jalan pemecahan dari suatu persoalan bersama. Dan ada juga yang
menyatakan bahwa, kepemimpinan itu adalah aktivitas untuk mempengaruhi
orang-orang agar diarahkan mencapai tujuan organisasi. Yang lain menyatakan
bahwa kepemimpinan adalah seni mempengaruhi orang lain atau seni mempengaruhi
perilaku manusia baik perorangan maupun kelompok.
Kepemimpina seperti disebutkan di atas, muncul bersama-sama
adanya peradaban manusia; yaitu sejak zaman Nabi-Nabi dan nenek moyang manusia
yang berkumpul bersama, lalu bekerja bersama-sama untuk mempertahakan
eksistensi hidupnya menantang kebuasan binatang dan alam sekitarnya. Sejak
itulah terjadai kerjasama antar manusia, dan di situ ada unsur kepemimpinan.
Munculnya seorang pemimpin ditimbulkan oleh bermacam-macamam
hal, secara garis besar dapat disebutkan dalam tiga teori, yiatu :
Pertama, Teori Genetis. Teori ini menyatakan sebagai berikut :
a.Pemimpin itu tidak
dibuat, akan tetapi lahir jadi pemimpin oleh bakat-bakat alami yang luar biasa
sejak lahirnya.
b.Dia ditakdirkan lahir menjadi pemimpin dalam situasi dan
kondisi yang bagaimanapun juga.
Kedua, Teori Sosial (Lawan teori genetic), yang menyatakan
sebagai bertikut :
a.Pemimpin itu harus
disiapkan, dididik, dan dibentuk, tidak terlahirkan begitu saja.
b.Setiap orang bisa menjadi pemimpin, melalui usaha penyiapan
dan pendidikan, serta didorong oleh kemauan sendiri.
Ketiga, Teori Ekologis atau Sintesis (muncul sebagai reaksi
dari kedua teori tersebut lebih dahulu). Teori ini menyatakan bahwa Seseorang akan
sukses menjadi seorang pemimpin, bila sejak lahirnya telah memiliki bakat-bakat
kepemimpinan, dan bakat-bakat ini sempat dikembangkan melalui pengalaman dan
usaha pendidikan; juga sesuai dengan tuntutan lingkungan/ekologisnya.
Pemimpin mempunyai sifat, kebiasaan, temperamen, watak dan
kepribadian sendiri yang unik dan khas, sehingga tingkah laku dan gayanyalah
yang membedakan dirinya dari orang lain. Gaya atau style hidupnya ini pasti
akan mewarnai perilaku dan tipe kepemimpinannya. Dan atas dasar ini lahir
pulalah apa yang disebut dengan tipe-tipe kepemimpinan, sebagai berikut :
1. Tipe Kharismatis.
Tipe ini memiliki kekuatan energi, daya tarik dan wibawa yang
luar biasa untuk mempengaruhi orang lain, sehingga ia mempunyai pengikut yang
sangat besar jumlahnya dan pengawal-pengawal yang bisa dipercaya. Pemimpin ini
dianggap mempunyai kekuatan ghaib (supernatural power) dan kemampuan-kemampuan
yang superhuman yang diperolehnya sebagai karunia Tuhan Yang Maha Kuasa.
2. Tipe Paternalistik
Tipe ini adalah tipe
kepemimpinan yang kebapakan, dengan sifat-sifat antara lain sebagai berikut :
a. Dia menganggap
bawahannya sebagai manusia yang tidak/belum dewasa, atau anak sendiri yang
perlu dikembangkan.
b. Dia bersikap terlalu
melindungi (overly protective).
c. Jarang memberikan
kepada bawahannya untuk mengambil keputusan sendiri.
d. Tidak pernah
memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk bernisiatif.
e. Hampir tidak pernah
memberikan kesempatan kepada bawahannya atau pengikutnya untuk mengembangkan
imajinasi, dan daya kreatifitas mereka sendiri.
f. Selalu bersikap maha tahu dan maha benar.
3. Tipe Militeristis
Tipe ini sifatnya sok
kemiliter-militeran. Hanya gaya luaran saja yang mencontoh gaya militer, tetapi
jika dilihat lebih seksama, tipe ini mirip sekali dengan tipe kepemimpinan
otoriter. Tipe kepemimpinan militeristis berbeda dengan tipe kepemimpinan
organisasi militer. Adapun sifat kepemimpinan yang militeristis antara lain
adalah :
a.Lebih banyak
menggunakan system perintah/komando.
b.Menghendaki kepatuhan
mutlak dari bawahan.
c.Sangat menyenangi
formalitas, tanda kebesaran dan lain-lain.
d.Menuntut adanya
disiplin keras dan kaku.
e.Tidak menghendaki
usul, saran, sugesti dan kritikan dari bawahan.
f.Komunikasi hanya berlangsung satu arah.
4. Tipe Otokratis
Kepemimpinan Otokratis mendasarkan diri pada kekuasaan dan
paksaan yang mutlak harus dipatuhi. Pemimpinnya selalu mau berperan sebagai
pemain tunggal pada a one man show. Dia berambisi sekali merajai situasi.
Setiap perintah dan kebijakan ditetapkan tanpa berkonsultasi dengan bawahannya.
5. Tipe Laissez Fair
Tipe kepemimpinan ini Sang Pemimpin praktis tidak memimpin;
dia membiarkan kelompoknya dan setiap orang berbuat semau sendiri. Pemimpin
tidak berpartisipasi sedikitpun dalam kegiatan kelompoknya. Semua pekerjaan dan
tanggungjawab harus dilakukan oleh bawahan sendiri. Dia merupakan Pemimpin
Simbol dan biasanya tidak memiliki keterampilan teknis.
6. Tipe Populis
Tipe ini adalah tipe kepemimpinan yang dapat membangunkan
solidaritas rakyat. Kepemimpinan ini berpegang teguh pada nilai-nilai
masyarakat yang tradisional. Tipe ini sering dikaitkan dan bahkan disebut
dengan modernitas tradisional.
7. Tipe Administratif atau Eksekutif
Tipe ini ialah kepemimpinan yang mampu menyelenggarakan
tugas-tugas adminisrasi secara efektif. Sedangkan pemimpinnya adalah terdiri
dari tekhnokrat-tekhnokrat dan administrator-administrartur yang mampu
menggerakkan dinamika modernisasi dan pembangunan.
8. Tipe Demokratis
Tipe ini adalah tipe kepemimpinan yang berorientasi pada manusia,
dan memberikan bimbingan yang efisien kepada para pengikutnya. Terdapat
koordinasi pekerjaan pada semua bawahan, dengan penekanan pada rasa
tanggungjawab internal (pada diri sendiri) dan kerjasama yang baik. Kekuatan
tipe kepemimpinan ini bukan terletak pada individu pemimpinnya, tetapi pada
partisipasi aktif dari setiap warga kelompok.
Manajemen dan Manejer
Selain dikenal adanya Pemimpin dan Kepemimpinan untuk mencapai
suatu tujuan tertentu, dikenal juga istilah Manajemen dan Manejer yang lebih terorganisir
dan tertata rapi. Perkembangan Manajemen sangat erat kaitannya dengan
perkembangan administrasi di Negara-negara maju sebagai akibat revolusi
industri. Kebutuhan industri yang mengharapkan laba (keuntungan yang banyak)
menuntut perbaikan dan peningkatan kinerja melalui berbagai study dan
penelitian.
Penelitian dilakukan terhadap model-model peningkatan kerja,
pendayagunaan sumber daya, (tenaga, dana, sarana dan prasarana), metode, dan
sistem kerja. Sasaran akhir adalah efisiensi dan efektivitas kerja, sehingga
keuntungan menjadi lebih besar. Dalam study dan penelitian ini sangat
diperhatikan bagaimana bisa menggerakkan orang lain agar merasa senang bekerja.
Dengan pandangan tersebut lahirlah berbagai macamam terori dan pengertian
tentang manajemen.
Pengertian-pengertian tentang Manajemen tersebut telah banyak
dikemukan oleh para ahli sesuai dengan sudut pandangnya masing-masing dimana
antara satu sama yang lain ada persamaan dan ada juga perbedaannya. Pengertian
tersebut antara lain :
Pertama, Manajemen adalah proses memimpin dan melancarkan
pekerjaan dari orang-orang yang terorganisir secara formal sebagai kelompok
untuk mencapai tujuan yang dinginkan (Johan D. Millet).
Kedua, Manajemen adalah fungsi dari pada setiap pimpinan
eksekutif (Ralph C. Davis).
Ketiga, Manajemen adalah proses dan perangkat yang
mengarahakan serta membimbing kegiatan-kegiatan suatu organisasi/administrasi
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Ordway Tead).
Keempat, Manajemen adalah proses yang khas yang terdiri dari
tindakan planning, organizing, actuating dan controlling dimana pada
masing-masing bidang digunakan baik ilmu pengetahuan maupun keahlian dan yang
diikuti secara berurutan dalam rangka usaha mencapai sasaran yang telah
ditetapkan semula (G.R. Terry).
Kelima, Manajemen adalah seni untuk mencapai hasil yang
maksimal dengan usaha yang minimal, demikian pula mencapai kesejahteraan dan
kebahagiaan maksimal baik bagi pimpinan maupun para pekerja serta memberikan
pelayanan yang sebaik mungkin kepada masyarakat. (Johan F. Mee).
Dari berbagai macam pengertian di atas, dapat disimpulkan
bahwa :
Pertama, Dalam pengertian manajemen selalu terkandung adanya
tujuan tertentu yang akan dapat dicapai oleh kelompok bersangkutan.
Kedua, Manajemen selalu diterapkan dalam hubungan dengan usaha
suatu kelompok manusia dan tidak terdapat sesuatu usaha satu orang tertentu.
Ketiga, Dalam manajemen diharapkan dapat meraih hasil maksimal
dengan mengerahkan sumberdaya yang minimal.
Keempat, Dalam manajemen terdapat empat unsur penting yaitu
Planning, Organizing, Actuating dan Controling.
Namun demikian apabila kita melihat literature lain tentang
fungsi manajemen ada banyak macam antara lain adalah yang dikemukan oleh J. L.
Massie yang memoperkenalkan fungsi manajemen sebagai berikut :
a.Pengambilan
keputusan, yaitu proses serangkaian tindakan secara sadar dipilih dari berbagai
variable yang ada, dimaksud untuk mencapai hasil yang diinginkan.
b.Pengorganisasian, yaitu
proses struktur dan alokasi pekerjaan ditentukan.
c.Staffing, yaitu
proses seorang manajemen memilih, melatih, mengangkat dan memberhentikan
bawahannya.
d.Planning, yaitu
proses seorang manajemen mengantisipasi masa yang akan datang dan merumuskan alternative
terbaik dengan serangkaian tindakan.
e.Kontrol, yaitu proses
mengukur pelaksanaan yang sedang berjalan dan merupakan petunjuk terhadap
beberapa tujuan yang sebelumnya telah ditetapkan.
f.Komunikasi, yaitu
prose ide (gagasan) disampaikan kepada orang lain dengan maksud tercapainya
hasil yang diinginkan secara efektif.
g.Pengarahan, yaitu proses pelaksanaan kerja nyata seorang
bawahan dibimbing untuk mencapai tujuan umum.
Perbedaan Kepemimpinan dan Manajemen
Kepemimpinan dan manajemen seringkali disamakan pengertiannya
oleh banyak orang, dan memang agak mirip antara satu sama yang lain . Namun
demikian di antara keduanya terdapat perbedaan. Kepemimpinan pada hakikatnya
mempunyai pengertian yang agak luas dibandingkan dengan manajemen. Manajemen
merupakan jenis pemikiran yang khusus dari kepemimpinan di dalam usahanya
mencapai tujuan organisasi. Kunci perbedaan di antara kedua konsep pemikiran
ini ialah terletak pada istilah organisasi. Kepemimpinan dapat terjadi setiap
saat dan dimanapun asalkan ada seseorang yang berusaha untuk mempengaruhi
perilaku orang lain atau kelompok, tanpa mengindahkan bentuk alasannya.
Dengan
demikian kepemimpinan bisa saja terjadi karena berusaha mencapai tujuan
seseorang atau tujuan kelompok, dan itu bisa saja sama atau tidak selaras
dengan tujuan organisasi.
- Kepemimpinan tidak harus dibatasi oleh aturan-aturan atau tata krama birokrasi,
- kepemimpinan tidak harus diikat terjadi dalam suatu organisasi tertentu, melainkan
- kepemimpinan bisa terjadi dimana saja, asalkan seseorang menunjukkan kemampuannya mempengaruhi perilaku orang-orang lain ke arah tercapainya suatu tujuan tertentu, tanpa harus diikat organisasi, dan tidak dibatasi oleh jalur komunikasi struktural, melainkan bisa menjalin jalur net work yang merembes secara luas melampaui jalur structural, seperti Kepemimpinan Informal.
Apabila kepemimpinan itu dibatasai oleh tata krama birokrasi
atau dikaitkan terjadinya dalam suatu organisasi tertentu, maka dinamakan
manajemen. Fungsi-fungsi seperti perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengawasan menjadi perhatian utama yang harus dilaksanakannya. Fungsi-fungsi
ini relevan dalam setiap jenis organisasi dan setiap tingkat hirarki manajemen
yang ada dalam organisasi tersebut.
Dengan demikian seorang manejer dapat saja berperilaku sebagai
seorang pemimpin, asalkan dia mampu mempengaruhi perilaku orang-orang lain
untuk mencapai tujuan tertentu. Tetapi seorang pemimpin belum tentu harus
menyandang jabatan manejer untuk mempengaruhi perilaku orang-orang lain. Dengan
kata lain seorang pemimpin belum tentu seorang manejer, tetapi seorang manejer
bisa berperilaku sebagai seorang pemimpin.
sumber
:
Dik, jangan 100% mirip. Sumber dari http://scoresociety.com/component/content/article/36-tulisan/56-leadership-dan-management-dua-sisi-mata-uang , kan?
BalasHapusBuatlah tulisan dengan mengambil referensi darinya, namun bukan menulis ulang/copy-paste. Mohon segera diperbaiki.
This doesn't count!